Memahami refleks
Baca cepat Buka
Gerakan refleks adalah gerakan yang tidak disengaja atau tidak disadari. Perambatan impuls dalam refleks berlangsung dengan cepat dan berjalan melalui jalur pendek dan tidak melalui otak, tetapi melalui sumsum tulang belakang. Misalnya, mengangkat kaki saat menginjak paku, menutup kelopak mata saat benda asing masuk ke mata, dan gerakan tangan saat memegang benda panas. Konduksi impuls dalam tindakan refleks mirip dengan gerakan normal. Perbedaannya adalah impuls refleks tidak diproses oleh pusat saraf. Neuron di otak hanya bertindak sebagai penghubung. Ada dua jenis neuron penghubung di otak dan di sumsum tulang belakang. Urutan perjalanan impuls dengan efek refleks secara skematis sebagai berikut.
Jenis-jenis gerakan refleks reflex
Ada dua jenis refleks, yaitu:
1. Refleks otak
Adalah tindakan refleks yang melibatkan saraf perantara di otak, seperti:
2. Refleks tulang belakang
Adalah tindakan refleks yang melibatkan saraf perantara di sumsum tulang belakang, misalnya serangan lutut saat kaki menginjak batu tajam. Refleks spinal terdiri dari 4 jenis refleks, yaitu: refleks superfisial, refleks tendon atau periosteal, refleks patologis, dan refleks primitif.
Refleks superfisial adalah gerakan refleks yang dipicu oleh iritasi pada kulit atau selaput lendir.
Refleks tendon/refleks periosteal adalah gerakan refleks yang terjadi karena adanya rangsangan pada tendon atau periosteum.
Refleks patologis adalah gerakan refleksif padat yang diatur dan ditekan pada orang dewasa oleh aktivitas struktur piramidal.
Refleks primitif adalah refleks yang terjadi selama perkembangan di dalam rahim atau setelah lahir dan biasanya hilang pada saat bayi berusia 6 bulan.
Komponen gerakan refleks
Komponen yang dilalui refleks adalah sebagai berikut:
Reseptor stimulasi sensorik: ujung distal dendrit yang menerima stimulus yang sensitif terhadap stimulus seperti kulit.
Neuron aferen (sensorik): meneruskan neuron sensorik ke sumsum tulang belakang, yang dapat mengirimkan impuls ke sistem saraf pusat.
Neuron eferen (motorik): meneruskan akson neuron motorik ke efektor, yang merespons impuls eferen dan meneruskan impuls ke perifer untuk menciptakan tindakan karakteristik
Aparatus efektor: dapat berupa otot rangka, otot jantung atau otot kelenjar polos yang bereaksi, merupakan lokasi reaksi yang diwakili oleh serabut otot atau kelenjar.
Sifat-sifat gerakan refleks
Berikut ini adalah ciri-ciri gerakan refleks, yaitu:
Dapat diprediksi ketika stimulusnya sama
Memiliki tujuan tertentu bagi organisme
Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada efektor tertentu
Berputar cepat, tergantung pada jumlah sinapsis yang dilalui impuls
Spontan, awalnya terlupakan
Berfungsi sebagai pelindung dan pengatur tingkah laku hewan
Reaksi terus menerus dapat menyebabkan kelelahan
Baca lebih lanjut: Definisi referensi
Mekanisme refleks
Mekanisme refleks adalah gerakan yang tiba-tiba terjadi di luar kesadaran kita. Refleks fleksi, penarikan refleksif tangan dari stimulus berbahaya, adalah reaksi protektif. Refleks ekstensi (polisinaptik), stimulasi reseptor perifer yang dimulai dengan fleksi tungkai, yang juga terkait dengan ekstensi tungkai. Gerakan refleks adalah bagian dari mekanisme pertahanan tubuh dan terjadi jauh lebih cepat daripada gerakan sadar. Misalnya menutup mata saat terkena debu. Struktur berikut diperlukan agar efek refleks terjadi: Organ sensorik yang menerima impuls, seperti kulit. Serabut saraf sensorik yang menyampaikan impuls ini ke sel ganglion akar posterior, dan kemudian serabut sel tersebut akan menyampaikan impuls ke substansi di kornu dorsalis medula spinalis. Sumsum tulang belakang menghubungkan impuls dengan tanduk anterior sumsum tulang belakang. Sel saraf menerima impuls dan meneruskan impuls ini melalui serat motorik. Organ motorik melakukan rangsangan karena dirangsang oleh impuls saraf motorik.
Tubuh kita memiliki bagian tubuh yang berperan sebagai penerima rangsang, yaitu organ indera. Bagian tubuh ini disebut reseptor. Reseptor ini memiliki saraf khusus yang dapat merasakan rangsangan tertentu. Misalnya: rangsangan cahaya pada mata, rangsangan sentuhan, suhu, gesekan, nyeri kulit, penciuman di hidung, pengecapan pada lidah, kebisingan di telinga. Setelah itu, saraf yang disebut neuron reseptor mengirimkan sinyal listrik ke otak. Informasi ini diproses sesuai keinginan kami. Kemudian otak mengirimkan respons ke organ yang kita sebut efektor
Lihat Juga :
https://www.jpnn.com/news/mengenal-winning-eleven-gim-olahraga-paling-populer
https://www.wartaekonomi.co.id/read349487/bosan-main-game-itu-itu-aja-cobain-nih-mini-militia-god-mod-apk-unlimited-nitro-dan-ammo-2021
https://www.beritasatu.com/nasional/123845/ini-contoh-teks-prosedural-protokol-sederhana-kompleks
https://www.suara.com/bisnis/2021/07/08/092216/pentingnya-mengenal-dan-mempelajari-jenis-teks-prosedur
https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/read/161461/keunggulan-dan-kurangnya-wa-web-sebagai-fitur-whatsapp
https://ayobandung.com/read/2021/07/08/250265/tahapan-mudah-penggunaan-wa-web
https://www.solopos.com/pengertian-teks-eksplanasi-adalah-ciri-struktur-kaidah-contoh-1137977
https://www.gamegim.com/
https://majalahkartini.co.id/
https://1news.id/
https://kebangkitan-nasional.or.id/
Resent Comments